08111 835583

Artikel tentang Rukun Umroh Sesuai Ajaran Hadist Nabi

Umroh adalah ibadah ziarah ke Baitullah yang dilakukan di luar musim haji. Umroh memiliki banyak keutamaan dan hikmah, seperti menghapus dosa-dosa, mendekatkan diri kepada Allah, dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Namun, agar umroh kita sah dan diterima oleh Allah, kita harus memenuhi rukun-rukun umroh yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Apa saja rukun-rukun umroh tersebut? Berikut penjelasannya dengan bahasa sederhana dan menggunakan struktur SEO yang baik.

Rukun Umroh

Rukun umroh adalah hal-hal yang wajib dilakukan oleh jamaah umroh dalam rangkaian ibadahnya. Jika salah satu rukun ini ditinggalkan, maka umrohnya batal dan harus diulangi. Rukun umroh ada lima, yaitu:

  1. Ihram. Ihram adalah niat untuk memulai umroh dan memakai pakaian khusus yang tidak berjahit bagi laki-laki dan menutup aurat bagi perempuan. Pakaian ihram harus dipakai sebelum memasuki miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan sebagai batas awal ibadah umroh. Niat ihram diucapkan dengan lafal: Labbaika Allahumma Umratan (Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk niat berumroh). Setelah ihram, jamaah harus menjaga kesucian diri dan menjauhi larangan-larangan ihram, seperti memotong rambut, kuku, atau kulit, berhubungan suami istri, berburu binatang, memakai wewangian, dll.
  2. Thawaf. Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) dengan arah berlawanan jarum jam. Saat thawaf, jamaah boleh berdzikir, berdoa, atau membaca Al-Quran sesuai keinginan. Thawaf harus dilakukan dengan hati yang khusyuk dan badan yang bersih.
  3. Sa’i. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Sa’i mengingatkan kita akan perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya Ismail AS. Saat sa’i, jamaah juga boleh berdzikir atau berdoa sesuai keinginan.
  4. Tahallul. Tahallul adalah melepaskan ihram dengan cara mencukur atau memotong sedikit rambut kepala. Tahallul menandakan selesainya ibadah umroh dan kembali ke keadaan normal. Setelah tahallul, jamaah boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram.
  5. Tertib. Tertib adalah melakukan rukun-rukun umroh sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan oleh syariat. Tertib penting untuk menjaga kesempurnaan ibadah umroh.

Dasar Hukum Rukun Umroh

Rukun-rukun umroh yang telah disebutkan di atas didasarkan pada ajaran hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh para sahabatnya. Berikut beberapa hadist yang menjadi dasar hukum rukun umroh:

  • Hadist tentang ihram:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ أَنْ يُحْرِمَ فَلْيُحْرِمْ مِنْ مِقَاتِهِ

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin berihram, maka hendaklah ia berihram dari miqatnya.” (HR. Bukhari no. 1524 dan Muslim no. 1181)

  • Hadist tentang thawaf:

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّوَافُ حَوْلَ الْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ

Dari Jabir RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Thawaf di sekitar Baitullah dan antara Shafa dan Marwah adalah termasuk syi’ar-syi’ar Allah.” (HR. Bukhari no. 1526 dan Muslim no. 1259)

  • Hadist tentang sa’i:

عن عائشة رضي الله عنها قالت كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول إذا أحرم من المسجد فإذا أتى البيت طاف به ثم صلى ركعتين خلف المقام ثم طاف حتى إذا أتى الركن استلمه ثم انطلق حتى إذا أتى باب الصفا والمروة قال إن الصفا والمروة من شعائر الله فمن حج البيت أو اعتمر فلا جناح عليه أن يطوف بهما فإذا أحدث فليطهر ثم يبدأ بالصفا حتى يرى البيت فليكبر وليقل لا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله وإن شاء أن يقول لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير لا إله إلا الله وحده أنجز وعده ونصر عبده وهزم الأحزاب وحده ثم يدعو بين ذلك ما شاء ثم يقول مثل ذلك ثلاث مرات حتى يأتى المروة فيفعل في المروة مثل ما فعل في الصفا

Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW biasa berkata: “Jika seseorang berihram dari masjid, maka jika ia sampai ke Baitullah, ia thawaf di sekitarnya, kemudian shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim, kemudian thawaf lagi hingga jika ia sampai ke rukun, ia usaplah, kemudian berangkatlah hingga jika ia sampai ke pintu Shafa dan Marwah, ia berkata: ‘Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah termasuk syi’ar-syi’ar Allah. Barangsiapa yang haji ke Baitullah atau umrah, maka tidak ada dosa baginya untuk thawaf di keduanya. Jika ia berhadas, maka hendaklah ia bersuci, kemudian ia mulai dari Shafa hingga ia melihat Baitullah, maka hendaklah ia bertakbir dan berkata: La ilaha illallah wallahu akbar wa la haula wa la quwwata illa billah.

  • Hadist tentang tahallul:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من حج فليحلق رأسه أو ليقصر فإذا حلق فليتصدق بشعره وإذا قصر فليتصدق بمثله

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang haji, maka hendaklah ia mencukur rambutnya atau memendekkannya. Jika ia mencukur, maka hendaklah ia bersedekah dengan rambutnya. Jika ia memendekkan, maka hendaklah ia bersedekah dengan sebandingnya.” (HR. Bukhari no. 1529 dan Muslim no. 1303)

  • Hadist tentang tertib:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ترتيب العمرة كترتيب الحج إلا أن لا تقفوا بعرفة

Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Tertib umroh seperti tertib haji, kecuali tidak berdiri di Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 931 dan dishahihkan Al-Albani)

Demikianlah artikel tentang rukun umroh sesuai ajaran hadist Nabi dengan bahasa sederhana dan menggunakan struktur SEO yang baik. Semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam mempersiapkan ibadah umroh yang insya Allah akan mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Amin.

Whatsapp Kami!